Apa Itu Social Media Marketing? Pengertian Dan Strategi Yang Digunakan

Social media marketing atau pemasaran media sosial dinilai sebagai “senjata” yang ampuh untuk meningkatkan penjualan produk. Banyaknya jumlah pengguna dan jenis platform media sosial merupakan potensi besar yang harus dimaksimalkan oleh para digital marketer.

Apa Itu Social Media Marketing

Apa Itu Social Media Marketing?

Pengertian social media marketing yakni jenis dari pemasaran digital yang memanfaatkan media sosial maupun situs web jaringan untuk mempromosi produk suatu brand kepada pengguna secara luas. Iklan melalui media sosial dapat menjangkau calon konsumen secara lebih cepat.

Pemasaran media sosial merupakan teknik marketing yang memungkinkan pihak marketer untuk berinteraksi secara aktif dengan para konsumen. Misalnya dengan menjawab pertanyaan konsumen, merespons komentar atau memberikan solusi atas keluhan seputar produk atau layanan.

Jenis konten yang dapat diunggah bisa beragam, seperti video promosi, foto produk, panduan pemakaian produk, promo spesial dan informasi umum yang menarik. Biasanya, marketer akan mengkombinasikan dengan strategi digital marketing lain seperti blog untuk memaksimalkan output.

Kenapa Harus Social Media Marketing?

Strategi pemasaran digital menawarkan banyak pilihan, termasuk media sosial, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis online. Dibandingkan dengan strategi lain, apa kelebihan pemasaran media sosial? Berikut 3 hal yang menjadi alasan pentingnya menggunakan strategi ini:

a. Meningkatkan Brand Awareness

Sebagus apapun konsep bisnis dan kualitas produk tidak akan mendatangkan rupiah jika tidak dikenal oleh masyarakat. Maka dari itu, sebuah brand harus meningkatkan brand awareness agar identitas produk dan brand itu sendiri dikenal luas.

Brand awareness diartikan sebagai kemampuan masyarakat untuk mengenali dan mengingat produk dari suatu brand melalui warna, slogan, logo maupun identitas lain yang melekat.

Meningkatkan brand awareness merupakan tugas social media marketing karena adanya potensi besar dari 160 juta lebih pengguna aktif. Bayangkan jika menerapkan strategi pemasaran media sosial dengan baik, maka sejumlah orang tersebut akan mengenal produk Anda.

Mau Bikin Software Untuk Bisnis MLM Anda? Hubungi CS Kami Sekarang Juga

b. Mendapatkan Feedback Produk dan Strategi Pemasaran

Menerapkan strategi social media marketing memberikan akses mudah untuk mengetahui feedback dari para konsumen. Feedback tersebut dapat berupa komentar, tanggapan melalui likes dan share pada postingan, jumlah orang baru yang mengikuti maupun testimoni produk.

Hal tersebut dengan mudah diketahui karena media sosial memberikan ruang interaksi yang bebas antara marketer dengan konsumen. Jika feedback yang diterima baik, maka strategi dianggap berhasil. Namun jika feedback cenderung negatif, maka strategi perlu dievaluasi.

c. Menganalisis Kompetitor

Kelebihan lain yang ditawarkan adalah kemudahan untuk menganalisis para pesaing yang juga bermain di ranah media sosial. Berkat teknologi internet, Anda dapat mengumpulkan data para kompetitor dari akun media sosial yang mereka gunakan untuk memasarkan produk.

Dengan menganalisis kompetitor, Anda dapat mengetahui pangsa pasar yang mereka miliki, menyusun strategi pemasaran yang lebih tepat dan mengidentifikasi target pasar yang potensial.

menentukan platform mana yang ingin ditarget

Apa Saja Strategi dalam Social Media Marketing?

Ketika memutuskan untuk menggunakan media sosial sebagai platform untuk memasarkan produk, maka Anda harus mengetahui strategi yang cermat. Strategi tersebut berguna untuk mencapai target dalam pemasaran media sosial. Berikut 5 strategi yang dimaksud:

a. Mempelajari Audience

Strategi social media marketing yang berpengaruh besar terhadap peningkatan penjualan adalah dengan mempelajari audience atau calon konsumen di media sosial. Faktor yang dapat dijadikan patokan meliputi usia, jenis kelamin, preferensi, profesi dan kategori lain yang relevan.

Dengan menganalisis calon konsumen, Anda akan lebih mudah untuk mengelompokkan mereka sesuai jenis produk dan membuat konten promosi yang sesuai karakteristik audiens.

Misalnya, produk baju anak lebih cocok untuk konsumen yang berperan sebagai ibu muda yang berusia antara 27 hingga 35 tahun. Jika menjual gift custom yang lucu, maka bisa menargetkan kalangan muda-mudi berusia antara 17 hingga 26 tahun.

b. Menentukan Platform yang Ingin Ditarget

Jika sudah mengenali audiens yang akan dijadikan target, maka saatnya untuk menentukan platform yang akan digunakan. Jenis media sosial memang banyak, namun sebagai permulaan sebaiknya difokuskan pada satu platform yang paling potensial.

Gunakanlah demografi setiap media sosial sebagai pertimbangan. Contohnya, jika Anda menargetkan konsumen usia 18 hingga 25 tahun, maka pertimbangkan untuk memilih Instagram karena cocok dengan demografi pengguna platform tersebut.

c. Membuat Konten yang Menarik

Seperti apa konten yang menarik? Konten yang menarik untuk diunggah adalah konten yang menyenangkan dilihat dan membangkitkan keinginan orang lain untuk mengetahui lebih lanjut. Strategi konten perlu disesuaikan dengan target dan tujuan Anda dalam berbisnis.

Jenis konten yang dibuat bisa berupa deskripsi produk, keunggulan produk, panduan penggunaan produk maupun penawaran spesial. Sesekali selingi juga dengan konten umum yang informatif dan menghibur untuk mengajak konsumen aktif berkomentar.

d. Jadwalkan Posting

Konsistensi dalam mengunggah konten merupakan strategi social media marketing yang perlu diperhatikan. Konsumen lebih menyukai akun yang aktif mengupdate unggahan setiap jangka waktu tertentu. Hal tersebut juga membuka peluang untuk menggaet lebih banyak konsumen.

Anda perlu mengetahui waktu terbaik pada tiap platform yang umumnya ditentukan berdasarkan sektor bisnis. Sebagai gambaran, jika Anda menjalankan bisnis di sektor industri media, waktu terbaik untuk posting di Instagram antara 9 pagi hingga 4 sore selain Sabtu dan Minggu.

Agar mendapatkan jadwal posting yang paling efektif, cobalah untuk melakukan eksperimen pada jam-jam tertentu. Lalu, lihatlah feedback yang didapat kemudian analisis untuk mengetahui waktu yang potensial.

e. Evaluasi

Strategi evaluasi menjadi bagian penting yang kerap disepelekan. Social media marketer tentu perlu melakukan evaluasi yang bertujuan untuk menilai efektivitas promosi yang sudah dijalankan melalui media sosial.

Cobalah untuk mengamati umpan balik yang diterima dari konsumen, traffic akun, angka penjualan dan data lain yang relevan. Hasil analisis dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk menentukan cara-cara yang lebih efektif.

Meningkatkan Brand Awareness

Social Media yang Populer

Berikut platform media sosial yang potensial untuk memasarkan produk dan mengembangkan bisnis yang Anda tekuni:

a. Facebook

Platform Facebook merupakan salah satu media sosial terbesar di Indonesia yang umumnya digunakan oleh kelompok usia 18 hingga 45 tahun. Kontennya dapat berupa video, foto maupun teks yang berisi informasi menarik.

Anda bisa memanfaatkan fitur penunjang bisnis seperti marketplace, fanspage, Facebook Ads dan grup khusus sesuai kebutuhan penggunaan.

b. Twitter

Kelompok usia yang aktif menggunakan Twitter antara 18 hingga 40 tahun. Media sosial ini berfokus pada konten berupa tulisan sebanyak 280 karakter. Dengan begitu, Anda dituntut harus menyusun kalimat yang lugas, mengena dan mempengaruhi orang lain untuk melirik produk Anda.

Adapun contoh social media marketing melalui Twitter yakni membuka akun layanan pelanggan untuk merespons keluhan yang diberikan.

c. Instagram

Pengguna aktif Instagram berkisar antara umur 25 hingga 34 tahun. Banyak fitur yang bisa dimanfaatkan untuk promosi dan pengembangan bisnis. Beberapa di antaranya yaitu IG Story, IG TV, Reels, IG Live dan Insight.

d. TikTok

Demografi terbesar pengguna TikTok adalah rentang usia 18 sampai 24 tahun. Anda dapat mengunggah konten promosi berupa video singkat yang dikemas unik dan informatif. Kampanye berbiaya rendah dengan hasil yang memuaskan masih memungkinkan jika menggunakan TikTok.

e. YouTube

Menerapkan strategi social media marketing melalui YouTube cocok untuk menyasar konsumen berusia 15 hingga 40 tahun. Jangkauan bisnis dapat diperluas dengan video menarik, YouTube Live, YouTube Ads dan interaksi melalui like serta komentar.

Menganalisa kompetitor

Bagaimana Strategi Social Media Marketing untuk MLM?

Bagi Anda yang menjalankan bisnis MLM melalui media sosial, maka pemanfaatannya dapat menggunakan cara berikut ini:

  1. Membangun kepercayaan calon konsumen dengan membuat halaman profil yang jelas, informatif dan menunjukkan ciri khas brand. Profil yang menarik dan lengkap akan meningkatkan kredibilitas akun bisnis Anda;
  2. Menggaet followers melalui grup yang relevan dengan MLM, fitur iklan yang ada di Facebook atau Instagram, unggahan konten yang unik dan kampanye spesial selama periode tertentu;
  3. Menggandeng influencer untuk mempromosikan produk kepada audiens yang lebih luas dan menambah jumlah konsumen;
  4. Mengoptimalkan konten berupa video yang informatif, menarik dan interaktif untuk melakukan pemasaran secara langsung (direct selling) maupun mengenalkan bisnis MLM agar menggugah minat orang lain untuk bergabung.

Jika Anda membutuhkan dukungan dari tim profesional dalam menjalankan strategi social media marketing, maka jasa dari Esoftdream dapat diandalkan. Sebagai developer aplikasi dan consultant MLM selama 14 tahun, tim siap membantu mengembangkan bisnis dan melejitkan keuntungan.

Mau Bikin Software Untuk Bisnis MLM Anda? Hubungi CS Kami Sekarang Juga