Rahasia Bisnis Penjualan Langsung Tetap Eksis di Masa Pandemi

Rahasia Bisnis Penjualan Langsung Tetap Eksis di Masa Pandemi

Perusahaan dengan sistem Penjualan Langsung sepertinya tidak terdampak oleh Pandemi. Seperti dilansir oleh APLI, perusahaan Penjualan Langsung meraup keuntungan hingga Rp 16,3 triliun.

Data tersebut berdasarkan laporan tahunan anggota Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI). Menunjukkan bisnis Penjualan Langsung masih tetap bertahan di masa Pandemi. Melihat sektor perdagangan yang kembali bergeliat pada tahun ini, diharapkan semakin membuka peluang.

Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini, banyak orang terdampak. Termasuk Perusahaan-perusahaan, yang melakukan pengurangan karyawan, karena menurunnya penjualan di sektor lain.

Penjual Langsung memiliki peran yang sangat fundamental dalam hal ini. Mereka berkontribusi besar terhadap sektor Penjualan Langsung. Betapa tidak, ketika orang lebih banyak dirumah, sementara mereka terus berupaya meningkatkan penjualan.

Rahasianya adalah perusahaan yang sudah memiliki sistem (software) yang baik, tidak merasa kesulitan. Karena dengan adanya rencana pemasaran (marketing plan) yang tepat, membuat bisnis Penjualan Langsung tetap berjalan.

Mungkin pada awal-awal pandemi semua terkena impact, karena terbatasnya ruang gerak (PSBB). Yang kemudian, Penjual Langsung tidak dapat bergerak sebagaimana mestinya untuk menawarkan produk.

Karena mereka harus bertatap muka dalam memasarkan produknya, sementara ada social distancing. Selain kuatnya sistem dan rencana pemasaran, produk yang dibuat oleh Perusahaan juga turut andil besar.

Mengapa demikian? Sebab, tanpa adanya produk yang baik (yang dibutuhkan) masyarakat. Sulit rasanya, untuk menawarkan produk, bila tidak memiliki manfaat atau memiliki fungsionalitas, untuk konsumen.

Kuatnya sektor Penjualan Langsung ini karena tertatanya ekosistem pemasaran yang baik. Walaupun ditengah-tengah masyarakat kita, stigma negatif terhadap Perusahaan Penjualan langsung masih ada.

Terbangunnya sistem yang support terhadap Penjual Langsung juga penting. Karena setiap Penjual Langsung memiliki karakternya yang berbeda. Sehingga perusahaan wajib membimbing mereka, supaya satu misi dengan perusahaan.

Dan berjalan sesuai dengan master plan atau rencana pemasaran (marketing plan). Sesuai dengan peraturan pemerintah, Perusahaan wajib melaksanakan pembinaan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan para Penjual Langsung, agar bertindak dengan benar, jujur, dan bertanggung jawab paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.

Inilah yang kemudian menjadi kekuatan untuk bertahan di masa pandemi seperti sekarang ini. Terbukti, bahwa dengan adanya transparansi dan sistem yang jelas, membuat bisnis Penjualan Langsung tetap eksis.

Selain itu, adanya software atau program yang dimiliki Perusahaan juga sangat penting. Bagi perusahaan dan penjual langsung (direct seller) ini sangatlah mempermudah. Karena dengan adanya software mlm, membuat sistem pemasaran lebih transparan.

Adanya pandemi covid-19 ini membuat masyarakat kita menjadi terbatas ruang geraknya. Namun, kemudian mereka harus tetap bergerak, mencari peluang yang ada. Selain melindungi diri serta menjaga kesehatan, mereka juga harus tetap bertahan.

Penjual Langsung dalam hal ini harus memutar strategi, melihat peluang yang ada. Perusahaan sebagai pembuat produk juga harus kreatif dalam mengatur strategi. Ada banyak karyawan di phk, diberhentikan, pengurangan karyawan, dan mengganggu kesehatan.

Dari sini, perusahaan harus melihat peluang, bagaimana dapat merekrut anggota. Dengan cara yang sesuai dengan aturan dan menjual produk dengan harga yang sesuai. Baik perusahaan, distributor atau Penjual Langsung harus mendapat porsi keuntungannya masing-masing.

Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan serta, menjalankan bisnis dengan baik. Tentu akan membuat perusahaan penjualan langsung dapat terus menjaga ritme. Apalagi saat ini distribusi vaksin sudah dijalankan, semoga kedepan perekonomian kembali normal.

Melihat perusahaan-perusahaan yang bertahan selama pandemi ini. Mereka memiliki rencana pemasaran yang strategis. Serta memiliki software yang mengakomodir perhitungan komisi, distribusi, keanggotaan, statistik penjualan, dan lainnya.

Itulah mengapa pentingnya digitalisasi sistem, sebab dengan adanya software ini. Perusahaan bisa lebih fokus lagi dalam menjalankan usaha atau inovasi. Mereka tidak pusing lagi dengan penambahan karyawan (programmer) untuk mendevelop sistem.

Banyak dari perusahaan-perusahaan MLM di Indonesia, menggunakan jasa layanan kami. Lebih dari 15 tahun bekerja di sektor ini, kami telah mengerjakan banyak software untuk perusahaan Penjualan Langsung (Direct Selling).

Bila Anda ingin berkonsultasi dalam pembuatan software MLM, segera hubungi kami.