Banyak konsumen kehilangan jutaan rupiah karena bergabung dengan sistem pemasaran ber-skema piramida. Diantara mereka merasa tidak sadar masuk kedalam pusaran nya, karena iming-iming keuntungan tinggi.
Tidak heran kalau bisnis bermodel MLM atau pemasaran berjenjang kerap menjadi bisnis yang paling dihindari oleh masyarakat. Karena maraknya kasus seperti itu, muncullah APLI sebagai regulator.
Untuk melindungi citra bisnis MLM yang kian hari menjadi model bisnis yang kerap dipandang keliru. Dengan adanya regulator seperti APLI, kiranya dapat membuat calon konsumen merasa aman.
Sehingga, para pelaku yang bermain curang di bisnis MLM ini dapat kian terkikis dengan skema pemasaran yang transparan dan jelas. Namun ini belum berakhir, ternyata banyak perusahaan MLM yang masih belum bergabung dengan APLI.
Daftar Isi
Padahal kesalahan yang mahal di bisnis MLM ini diantaranya yaitu,
- Tidak mendaftarkan perusahaannya di Asosiasi Penjual Langsung Indonesia (APLI).
- Tidak membuat perizinan yang legal seperti Surat Izin Usaha Penjualan Langsung (SIUPL) dan mendaftarkan usahanya ke notaris (berbadan hukum).
- Tidak mendaftarkan produknya, sehingga bisa diakui dalam skala Nasional maupun Internasional.
- Tidak memiliki distributor yang jelas, padahal jelas untuk berkembang pesat, perlu memiliki distributor yang dapat dipercaya.
- Tidak memiliki sistem atau rencana program pemasaran yang jelas, sehingga upline biasanya lebih diuntungkan. Sementara downline yang baru bergabung, akan sangat kebingungan karena tidak memiliki mentor yang mengarahkan.
- Program kerja yang tidak jelas, terlalu rumit, dan tidak transparan.
- Perhitungan keuntungan yang tidak sesuai, karena belum tersistem dengan baik, sehingga terjadi kesalahan saat menghitung.
- Tidak mempunyai call center (CS) yang dapat membantu konsumen kapan saja, 24 jam.
Sebagai seorang pebisnis memang benar, bila mencari keuntungan adalah tujuan. Namun, disamping itu, ada yang namanya kepuasan konsumen. Dimana layaknya raja, konsumen berperan penting dalam bisnis Anda.
Untuk itu, dengan tidak melakukan kesalahan seperti yang sudah kami uraikan diatas. Kiranya dapat membuat kita, dapat mengurangi resiko kegagalan yang mungkin bisa terjadi kedepannya.
Kalau saja kita memulai bisnis MLM ini dengan benar, mulai dari pembuatan produk hingga pemasarannya. Pastinya kita akan terhindar dari kerugian yang tidak perlu, ini sudah jelas bila kita mau mengikuti regulasi APLI.
Sebagai konsumen, kita juga akan merasa aman bila sebuah bisnis yang dijalani memiliki legal standing yang jelas. Apalagi sistem pemasaran atau rencana pemasaran yang mudah dan jelas.
Jadi, kesalahan yang mahal bagi pebisnis MLM dapat dihindari dan konsumen yang mendapatkan produk juga tidak kecewa. Sekaligus juga meneruskan misi APLI sebagai regulator untuk menciptakan pemasaran berjenjang yang sehat.
Siapa yang akan diuntungkan bila semua perusahaan MLM mengikuti regulasi APLI? Tentu saja Anda, sebagai pebisnis, distributor, seller, dan konsumen. Semua lini akan merasakan dampak positif bila mau melaksanakan ketentuan.
Ada jutaan orang yang telah bergabung di bisnis MLM, ada ribuan produk eksklusif yang hanya dapat dibeli dengan sistem membership. Artinya apa? Geliat bisnis MLM ini masih sangat jelas dan memiliki peluang yang bersinar.
Tentu saja, dengan catatan diatas, yaitu tergabung dan sesuai dengan regulasi APLI, berbadan Usaha, memiliki Surat Izin Usaha Penjualan Langsung, distributor yang bisa dipercaya, sistem kerja yang jelas, dan lainnya.
Bagi Anda pebisnis MLM yang belum memiliki tim yang dapat mengurus semua hal itu. Anda datang ditempat yang tepat, kami Esoftdream dapat membantu semua kesulitan itu. Arah yang jelas, tim support yang selalu siap membantu Anda.
Yang perlu Anda siapkan hanyalah sebuah formula produk yang dapat bermanfaat untuk masyarakat luas. Atau bagi Anda yang sudah memiliki sistem penjualan yang sudah berjalan namun masih bingung, bisa segera hubungi kami.